KONSOLIDASI
Peleburan(Konsolidasi)
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum
memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status
badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
· Definisi
konolidasi yang lain:
Konsolidasi
adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hukum dan sebagai gantinya
didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara finansial
perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2
perusahaan yang bubar tersebut.
Konsolidasi
adalah penggabungan usaha antara 2 perusahaaan atau lebih dimana untuk
meneruskan kegiatan usaha gabungan dibentuk perusahaan baru dan semua
perusahaan yang bergabung menghentikan kegiatannya (Aliminsyah).
Ø \Contoh
Perusahaan Yang Melakukan Konsolidasi
Contoh kasus merger dan konsolidasi adalah penggabungan perusahaan sejenis (Konglomerasi; vertical, horisontal) yakni antara Trans TV dengan Trans 7 dimana keduanya telah telah menjadi televisi swasta nasional dibawah naungan Trans.corp.
PT Trans Corporation (sebelumnya bernama PT Para Inti Investindo) adalah unit usaha para group di bidang media, gaya hidup, dan hiburan. Pada awalnya, Trans Corp didirikan sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans Tv dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 (dulunya Tv 7). Trans Corp dimiliki oleh para group yang dimotori Chairul Tanjung
Unit usaha
Ø PT
Trans Media Corpora
1. Penyiaran
o PT
Televisi Transformasi Indonesia (Trans Tv)
o PT
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7)\
2. Situs
online
o PT
Agranet Multicitra Siberkom (detik.com)
3. Rumah produksi
o PT
Transinema Pictures
o PT
Trans Lifestyle
o PT
Anta Express Tour & Travel Service Tbk (Antatour)
o PT
Trans Fashion
o PT
Trans Mahagaya
o PT
Mahagaya Perdana (Prada, Miu Miu, Tod’s, Aigner, Brioni, Celio, Hugo Boss,
Francesco Biasia, Jimmy Choo, Canali, Mango)
o PT
Trans F&B
o PT
Trans Coffee (The coffee bean & the tea leaf)
o PT
Trans Ice
o PT
Naryadelta Prarthana (Baskin robbins)
o PT
Metropolitan Retailmart (Metro Departement stor
o PT
Trans Airwayse
o PT
Trans Rekan Media
o PT
Trans Entertainment
• PT.
Trans Property (dahulu PT Para Inti Propertindo)
o PT
Para Bandung Propertindo (Bandung supermall)
o PT
Batam Indah Investindo
o PT
Mega Indah Propertindo
o PT
Para Bali Propertindo
o PT
Trans Studio
1. PT
Trans Kalla Makassar (Trans Studio Makassar)
2. Trans
studio Bandung
v Sejarah
Trans 7
Trans7 berdiri
dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar
dimiliki oleh Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki Bakrie & Brothers
(perusahaan konglomerat milik Aburizal Bakrie yang memiliki antv). Pada tanggal
22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687
sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus 2006, Para Group
melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini
ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Direktur Utama Trans7 saat ini adalah
Atiek Nur Wahyuni.
ü Pergantian nama dan logo
Pada 15 Desember 2006 (bertepatan
dengan ulang tahun Trans Corp yang
ke-5), TV7 mengubah logo dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya dibeli
oleh Trans Corp pada 4 Agustus 2006,
yaitu dengan mengubah kata TV menjadi Trans. Meski perubahan ini terjadi,
namanya tetap menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula,
dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar
letak logonya sama dengan Trans TV yang
letak logonya selalu di sudut kanan atas.
ü Menjadi Trans7
Berdasarkan kutipan dari buku yang berjudul Chairul
Tanjung si Anak Singkong , Pada 4 Agustus 2006, Para Group melalui PT Trans Corporaresmi membeli 55% saham PT
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Jakob Oetama sebagai Presiden Direktur
Kompas Gramedia juga menyetujui kerjasama dengan Trans TV karena adanya
kesamaan kultur yang dipegang oleh kedua belah pihak, yakni adanya kesamaan
antara visi dan misinya. Proses kerjasama pun berlangsung dengan cepat yang
diikuti oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada hari yang sama.
Selain itu, melalui kerjasama dengan Trans TV.
Manajemen pun secara langsung diganti. Agung
Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas Gramedia pun
ditunjuk sebagai Komisaris Trans7 hingga kini. Seiring dengan berjalannya
waktu, Redaksi dan kantor pun secara berangsur - angsur pindah dari Wisma
Dharmala Sakti di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di Cawang, Jakarta Timur ke Gedung Trans TV.
Dengan dilaksanakannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006 ,
TV7 resmi berganti nama menjadi Trans7 sekaligus menjadikan hari jadi Trans7.
Semua Operasional dan Teknisi juga digabung dengan Trans TV sebagai upaya
mengurangi biaya operasional yang mencapai Rp 15 Milyar per bulan.
ü Kesuksesan Trans7
Berbeda dengan saat menjadi TV7, Terhitung mulai
2007, keuntungan yang dicapai Trans7 telah memasuki puncaknya. Bahkan, menurut
BukuChairul Tanjung si Anak Singkong pun, keuntungan Trans7 mampu
mengalahkan Trans TV sebagai saudaranya sendiri. Dan, berkat keuntungannya,
Trans7 menyewa gedung sendiri meski sudah bergabung dengan Trans TV.
· Daftar
Direktur Utama
1. August Parengkuan 2001-2006
2. Wishnutama 2006-2008
3. Atiek Nurwahyuni 2008 sekarang
1. August Parengkuan 2001-2006
2. Wishnutama 2006-2008
3. Atiek Nurwahyuni 2008 sekarang
· Direksi
Saat ini
1. Atiek Nurwahyuni : Direktur Utama
2. Wishnutama : Direktur Produksi dan operasional
3. Ch. Suswati Handayani : Direktur Keuangan dan Sumber Daya
1. Atiek Nurwahyuni : Direktur Utama
2. Wishnutama : Direktur Produksi dan operasional
3. Ch. Suswati Handayani : Direktur Keuangan dan Sumber Daya
v Sejarah
Trans tv
Trans TV atau
Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia
mulai secara terrestrial area di Jakarta, yang dimiliki oleh konglomerat
Chairul Tanjung. Dengan motto "Milik Kita Bersama", konsep tayang
stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah
anak perusahaan PT Trans Corpora. Kantor Pusat stasiun ini berada di Studio
TransTV, Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan. Direktur Utama Trans TV
saat ini adalah Wishnutama.
Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara resmi.
Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai diluncurkan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara resmi.
ü Daftar
direktur utama
1. Ishadi S. K. 1998-2008
2. Wishnutama 2008 sekarang
1. Ishadi S. K. 1998-2008
2. Wishnutama 2008 sekarang
ü Direksi
saat ini
1. Wishnutama : Direktur Utama
2. Atiek Nurwahyuni : Direktur Penjualan dan Pemasaran
3. Warnedy : Direktur Keuangan dan Sumber Daya
1. Wishnutama : Direktur Utama
2. Atiek Nurwahyuni : Direktur Penjualan dan Pemasaran
3. Warnedy : Direktur Keuangan dan Sumber Daya
ü Alasan Konsolidasi Trans TV & TV 7 (Trans 7)
Sejarah Trans Corp dimulai dari perusahaan bernama PT Para Inti
Investindo. Unit usaha Para Group ini pada awalnya memang fokus di bidang
media, gaya hidup, dan bisnis hiburan. Mulai mengudara pada 10 November 2001,
Trans TV menjadi unit bisnis pertama Trans Corp. Untuk mengudara pertama kali,
perusahaan ini membangun stasiun reli di Bandung dan Jakarta. Setelah
berkembang cukup besar dan menguasai industri TV nasional, Trans Corp kemudian
berekspansi dengan membeli 49% saham TV7 pada awal Agustus 2006. Stasiun
televisi yang sebelumnya dikuasai penuh oleh Grup Kompas Gramedia (KG) ini
kemudian berubah nama menjadi Trans7. Dengan membeli TV7, Trans Corp berusaha
mengonsolidasikan dua perusahaan televisi itu sehingga semakin eksis dan mampu
bersaing di industri televisi nasional. Apalagi sebagai televisi yang baru
berumur enam tahun, saat itu Trans TV harus melawan dominasi televisi yang
sudah lahir dan besar lebih dahulu, seperti RCTI, SCTV, dan Indosiar. Agar
mampu bersaing, Trans Corp kemudian mengambil strategi dengan memilih pasar
yang selama ini masih belum tergarap dengan baik, yaitu segmen A, B, dan C.
Baik Trans TV maupun Trans7 mencoba mencuwil pasar yang menginginkan tayangan
non-sinetron. Segmen pasar itu juga biasanya lebih memilih tayangan dengan
sajian komedi lebih banyak, variety show, termasuk
sajian budaya dan petualangan seperti program Jelajah dan Jejak Petualang.
Untuk melengkapi bisnis hiburan, Trans Corp kemudian berkongsi dengan Kalla
Group membangun Trans Studio di Makassar. Resmi beroperasi pada 9 September
2009, wahana rekreasi dan permainan dalam ruangan atau indoor ini diresmikan oleh Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia saat itu yang
juga pemilik Kalla Group. Dengan nama Trans Studio Theme Park, wahana ini
berlokasi di kawasan Tanjung Bunga, dekat Pantai Losari, Makassar. Studio ini
memiliki lahan 24 hektare. Chairul membangun wahana ini karena terinspirasi
Disneyland dan Universal Studio di Amerika Serikat. Ongkos membangun Trans
Studio ini lebih dari Rp 1 triliun di tahap awal. Setelah sukses di Makassar,
Trans Corp giliran berekspansi ke Jawa. Kali ini, Bandung yang menjadi pilihan
lokasi Trans Studio yang kedua. Trans Studio di Bandung beroperasi perdana pada
18 Juni 2011. Di kota kembang tersebut, Trans Studio berdiri di lahan kurang
lebih 4 hektare di Jalan Gatot Subroto, Bandung. Di lokasi yang sama, Trans
Corp juga membangun Hotel Trans dan Ibis Hotel berkapasitas 1.000 kamar. Untuk
membangun Trans Studio di Bandung, perusahaan ini diperkirakan harus merogoh
kocek sekitar Rp 2 triliun. Itu di luar ongkos akuisisi tanah. Selain Bandung,
Trans Studio juga akan membangun 20 wahana lain seperti di Solo dan Palembang,
serta di Jakarta. Ishadi Soetopo Kartosapoetro, Komisaris Trans Corp
membenarkan rencana perusahaannya membuka 20 Trans Studio di berbagai kota di
Tanah Air. "Pembangunan Trans Studio Jakarta ditargetkan mulai tahun
depan," katanya ke KONTAN, Jumat (4/5). Menurut Ishadi, 20 Trans Studio
selesai dibangun dalam kurun empat hingga lima tahun ke depan. Dia menjelaskan,
khusus Trans Studio Jakarta, Trans Corp akan membuat dua macam theme park, yaitu versi Trans dan versi Marvel. Trans Corp memang telah membeli
lisensi tokoh komik super hero dari Marvel Entertainment. Nantinya pusat hiburan bermain dan rekreasi
tersebut akan ada di dalam satu kawasan kota mandiri yang diberi nama Trans
City. Konsep kota mandiri sebenarnya bukan yang pertama digarap Trans Corp.
Maklum, perusahaan ini juga mengembangkan proyek serupa di Bandung. Chairul
mengatakan, Trans City akan dibangun di lahan seluas 120 hektare dengan dana
investasi hingga sekitar US$ 2 miliar. Selain Trans Studio, di Trans City
tersebut kelak akan hadir studio televisi, pusat belanja, hotel, perkantoran,
dan juga perumahan. Di bisnis media, Trans Corp juga terus berekspansi dengan
membeli situs berita online Detik.com
pada Juni 2011. Menurut Ishadi, saat ini persaingan industri media sangat ketat
sehingga mau tidak mau pemain bisnis ini harus melakukan konsolidasi. Sejumlah
perusahaan media yang juga melakukan konsolidasi secara cepat adalah MNC Group
milik Hary Tanoesoedibyo maupun Viva Group milik keluarga Bakrie. Ishadi
menambahkan, ke depan, Trans Corp akan berusaha menjadi pemimpin pasar di
industri pertelevisian nasional. "Kami bekerja keras untuk menjadi pemain
nomor satu di pasar TV Tanah Air," ujarnya. Saat ini, Trans TV memiliki
pangsa pasar sebesar 12% hingga 13% dan Trans7 memiliki pangsa sebesar 11% Di
sektor ritel, Trans Corp melalui anak usahanya PT Trans Retail juga telah
mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia dengan nilai lebih
dari US$ 300 juta pada April 2010. Dengan akuisisi itu maka Trans Retail
menjadi pemegang saham terbesar Carrefour Indonesia, sedangkan sisanya
digenggam oleh Carrefour SA, sebesar 39%, Carrefour Nederland BV sebesar 9,5%,
dan Onesia BV sebesar 11,5%. Ketika itu Chairul mengungkapkan, proses akuisisi
Carrefour Indonesia hanya memakan waktu selama tiga bulan. Carrefour yang
merupakan perusahaan swasta multinasional yang pernah masuk ke dalam 25 besar
Fortune Global 500, menurut Chairul, sangat strategis. Selain telah menjadi
perusahaan ritel terbesar di Indonesia, pertumbuhan ekonomi dan ritel di
Indonesia dipercaya akan mendorong pundi-pundi keuangan perusahaan ini. Selain
bisnis hiburan dan ritel, Trans Corp juga merambah bisnis makanan dan minuman.
Di sektor ini, Trans memiliki PT Trans Coffee dengan merek The Coffee Bean
& Tea Leaf dan es krim Baskin-Robbins. Perusahaan ini juga memiliki lini
bisnis properti melalui PT Trans Property dengan sejumlah proyek di Bandung,
Batam, dan Bali. Di bisnis lifestyle dan jasa perjalanan, Trans memiliki PT Anta
Express Tour & Travel dan PT Trans Fashion. Perusahaan inilah yang membawa
merek terkenal seperti Prada, Miu Miu, Tod’s, Aigner, Brioni, Celio, Hugo Boss,
Jimmy Choo, dan Mango ke Indonesia.
ü Dulu jatuh bangun, kini getol membangun
Di Indonesia, siapa yang tak kenal dengan sosok pengusaha
bernama Chairul Tanjung? Anak seorang wartawan ini sukses membesarkan
konglomerasi CT Corp yang merangsek ke berbagai lini bisnis. Chairul lahir di
Jakarta, 16 Juni 1962. Pria yang lebih akrab dikenal dengan panggilan CT itu
telah mulai berbisnis ketika masih kuliah di Jurusan Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia (UI). Demi mencukupi biaya kuliahnya, ia mesti berjualan
mulai dari buku kuliah, kaos, dan lainnya di kampus. Setelahnya, ia membuka usaha
toko peralatan kedokteran dan laboratorium di daerah Pasar Senen, Jakarta
Pusat. Namun, usaha itu bangkrut. Setelah jatuh bangun berkali-kali, akhirnya
bisnis CT mulai bersinar setelah ia terjun ke bisnis keuangan. CT mengambil
alih Bank Tugu dan mengubahnya menjadi Bank Mega. Ia mengembangkan bisnis
keuangannya dengan mendirikan sekuritas dan asuransi. Tak hanya itu, CT masuk
ke bisnis properti dan kemudian bisnis media dengan mendirikan Trans TV, serta
membeli Trans 7. Ia pun menyatukan aneka macam bisnisnya itu di bawah bendera
Para Group. Di akhir tahun 2011, dia mengubah nama holding perusahaannya itu menjadi CT Corp. Perubahan ini
seiring dengan peringatan perjalanan bisnis CT yang sudah berlangsung selama 30
tahun. Sebagai pebisnis, CT gemar berekspansi. Lihat saja bagaimana ia membeli
saham berbagai media, kemudian tiba-tiba masuk ke Carrefour dan terakhir
memborong saham Garuda Indonesia. Dengan kesuksesannya itu, CT mendapat julukan
"The Rising Star". Pada 2010, majalah Forbes pertama kali menobatkannya sebagai salah satu
orang terkaya dunia yang berasal dari Indonesia. Forbes menyatakan bahwa CT
berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011,
Forbes kembali menempatkan CT di peringkat ke-11 orang terkaya di Indonesia. Menurut
majalah itu, total kekayaan CT mencapai US$ 2,1 miliar.
ü Alasan Konsolidasi Secara
Umum :
1. Masalah Kesehatan
2. Masalah
Permodalan
3. Masalah Manajemen
4. Teknologi Dan
Administrasi
5. Ingin Menguasai
Pasar
ü Alasan lain Konsolidasi
1. Pertumbuhan
atau diversifikasi
Perusahaan
yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik dalam ukuran, pasar saham,
maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Sehingga
mengurangi resiko perusahaan akibat adanya sebuah produk baru. Adapun lainnya
dengan motif ekspansi yang maksudnya adalah mengurangi perusahaan pesaing atau
dengan tujuan mengurangi daya saing antar perusahaan.
2. Memperkuat pendanaan
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. Dimana nanti ditentukan struktur modal terbesar ada pada perusahaan dengan modal terbesar yang memiliki mayoritas kekuasaan badan usaha baru.
3. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
4. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Dimana kita tahu sifat likuiditas perusahaan adalah 2:1 dengan total hutang perusahaan. Dimana sewaktu-waktu perusahaan mengalami kondisi pailit maka total asset mereka dapat menutup segala hutang mereka
2. Memperkuat pendanaan
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. Dimana nanti ditentukan struktur modal terbesar ada pada perusahaan dengan modal terbesar yang memiliki mayoritas kekuasaan badan usaha baru.
3. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
4. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Dimana kita tahu sifat likuiditas perusahaan adalah 2:1 dengan total hutang perusahaan. Dimana sewaktu-waktu perusahaan mengalami kondisi pailit maka total asset mereka dapat menutup segala hutang mereka
ü Biro
Trans Corp
Pada 19 Desember 2011, Wakil Gubernur
Jawa Timur (Wagub) Saifullah Yusuf meresmikan Kantor
Trans Corp Biro Surabaya di Jalan Jimerto No 17 A, Surabaya. Kantor ini akan menjadi tempat
perwakilan bagi Trans TV, Trans7 dan DetikCom biro Surabaya.
Pada 1 Februari 2012, Walikota
Bandung Dada Rosada meresmikan
Kantor Trans Corp Biro Bandung di Jalan Lombok no. 33, Bandung. Kantor ini akan menjadi tempat
perwakilan bagi Trans TV,Trans7 dan DetikCom biro Bandung.
Pada 1 Mei 2012, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra meresmikan
Kantor Trans Corp Biro Palembang di Jalan Angkatan 45, Palembang. Kantor ini menjadi tempat
perwakilan bagi Trans TV, Trans7 dan DetikCom biro palembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar